Monday, June 18, 2012

BANK DARAH TALI PUSAT


Pernahkah anda mendengar tentang bank darah tali pusat? Tahukah anda kalau ternyata sel induk darah pada tali pusat si kecil bisa disimpan dan memiliki banyak kegunaan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Sel induk darah tali pusat dapat disimpan di bank darah tali pusat, mulai ada di Indonesia sejak tahun 2006 oleh CordLife, sebuah perusahaan bank darah tali pusat asal singapura bekerja sama dengan Kalbe Farma.

Tali pusat si kecil mengandung sumber yang kaya “haematopoetic stem cells” yaitu sel-sel berharga pembentuk darah dan sistem kekebalan bayi Anda. Sel ini dapat berkembang biak dan berubah menjadi sel-sel darah untuk regenerasi dan mengembalikan kekebalan tubuh kita. Sel induk darah yang berasal dari tali pusat adalah sel yang masih muda dan sehat ini memiliki tingkat kecocokan yang tinggi untuk transplantasi, 50%-70% jika dipakai oleh saudara kandung dan 25%-50% jika digunakan untuk orang tuanya. Darah dari tali pusat si kecil ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk mengobati penyakit seperti kanker darah, sindrom kegagalan sumsum tulang, kelainan darah seperti thalasemia, kelainan metabolisme turunan, defisiensi kekebalan tubuh, jantung, dan saraf.

Hanya ada satu kali kesempatan untuk pengambilan darah tali pusat yaitu pada saat proses kelahiran si kecil. Proses pengambilan mudah dan cepat, saat proses kelahiran darah tali pusat yang tersisa di dalam plasenta akan diklem dan dipotong. Dengan teknik yang aman, dokter akan mengambil darah tali pusat si kecil. Darah akan disimpan dalam blood bag yang steril dan disimpan dalam tabung nitrogen cair pada suhu minus 196 derajat celsius dan tidak ada batasan berapa lama penyimpanannya.

Pentingnya penyimpanan darah tali pusat ini ditemukan oleh dunia kedokteran pada tahun 1963 bahwa sel induk darah tali pusat dan ari-ari dapat digunakan oleh bayi maupun keluarganya dalam penyembuhan berbagai macam penyakit. Pencangkokan sel induk darah tali pusat pertama kali dilakukan di Perancis pada tahun 1988 untuk penderita anemia Fanconi. Perkembangan di masa mendatang, peneliti percaya sel induk darah tali pusat dapat digunakan untuk memperbaiki organ tubuh seperti jantung, pankreas (diabetes), pengobatan lupus, multiple sclerosis, stroke, alzheimer, dan parkinson.

Memang membutuhkan biaya extra untuk membayar pengambilan darah tali pusat si kecil serta biaya penyimpanan setiap tahunnya. Namun ini bukanlah sebuah hal sia-sia, melainkan simpanan yang sangat berharga dan berguna untuk masa depan. Karena akan selalu ada kemungkinan berbagai penyakit datang tidak terduga dan membutuhkan transplasi darah tali pusat untuk menolongnya. Jadi Moms, tidak ada salahnya mempertimbangkan pilihan ini sebagai pilihan terbaik untuk persiapan masa depan si kecil.

Sejarah Bank Tali Pusat di Indonesia
Setelah sekian lama dinanti, akhirnya Indonesia memiliki bank darah tali pusat sendiri. Kehadiran bank darah tali pusat di Indonesia memenuhi harapan banyak kalangan yang peduli akan masa depan kesehatan anak-anak mereka.

Bank penyimpanan darah tali pusat pertama di Indonesia diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI periode 2004-2009, Siti Fadilah Supari pada tanggal 14 Oktober 2006. Bank ini beroperasi di Indonesia atas kerja sama PT. Kalbe Farma dan PT. CordLife, perusahaan Singapura yang bergerak di penyimpanan darah tali pusat. Bank ini berdiri karena permintaan masyarakat Indonesia untuk menyimpan darah tali pusat bayinya semakin banyak.

Tingginya minat masyarakat yaitu karena dengan menyimpan darah tali pusat di bank, pemiliknya dapat menggunakannya sewaktu-waktu untuk mengobati berbagai macam penyakit untuk keluarganya. Darah tali pusat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti kanker darah, sindrom kegagalan sumsum tulang, kelainan darah seperti thalasemia, kelainan metabolisme turunan, defisiensi kekebalan tubuh, jantung, dan saraf. Namun, tingkat kecocokan darah tali pusat akan berbeda untuk setiap anggota keluarga. Darah tali pusat seorang bayi, memiliki tingkat kecocokan 50%-75% jika digunakan oleh saudara kandungnya. Sementara tingkat kecocokannya hanya 25%-50% jika digunakan oleh orang tuanya.

Sebelum bank darah tali pusat ini hadir di Indonesia, kebanyakan masyarakat Indonesia menyimpan darah tali pusatnya di Singapura dan Malaysia. Di tahun 2006, sudah ada sekitar 100 orang Indonesia yang menyimpan tali pusatnya di Cordlife Singapura. Dengan adanya bank penyimpanan tali pusat di dalam negeri, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mengirimkannya ke luar negeri. Biaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih murah.

Biaya untuk pengambilan darah, pemrosesan, dan penyimpanan tahun pertama di bank darah tali pusat Indonesia yaitu Rp. 9.000.000,00.Sedangkan untuk penyimpanan tahun berikutnya, tarif yang ditetapkan adalah Rp.1.250.000,00 per tahunnya. Menurut CEO Group CordLife, Steven Fang, harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan menyimpan di luar negeri karena tidak termasuk dana pengiriman. Di Singapura misalnya, untuk proses awal dibebankan biaya 2.000 dolar Singapura dan 250 dolar Singapura per tahun untuk penyimpanan tahun selanjutnya. (info kurs 1 dolar singapura per 13 April 2010 = Rp.6.500,00). Kapasitas penyimpanan bank ini terbatas hanya untuk 30.000 unit darah tali pusat dengan kapasitas masing-masing 22,5 mililiter per unit.

Bagi Anda yang berminat menyimpan darah tali pusat buah hatinya, prosedur pertama adalah dengan mendaftarkan diri untuk menjadi anggota pada saat masa kehamilan di bank darah tali pusat Indonesia, Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 2, Pulomas, Jakarta Pusat. Kemudian beritahukan kepada dokter atau bidan dimana Anda akan melahirkan. Pada saatnya melahirkan. dokter kandungan akan siap membantu pengambilan darah tali pusat untuk kemudian diproses dan disimpan di bank darah tali pusat.

Sumber:
1.Gizinet. Indonesia akan memiliki bank tali pusat. Diunduh dari: http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1162354190,53001,
2.Anonim. Cordlife Indonesia secara resmi beroperasi menggandeng PT Kalbe Farma Tbk. Diunduh dari: http://www.henlia.com/?p=73
3.Lampung Post. Diresmikan, penyimpan darah tali pusat. Diunduh dari: http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007100103353941












1 comment:

  1. PT Cellsafe International dengan strategic partner, Kimia Farma merupakan bank penyimpanan sel darah punca yang menggunakan teknologi terdepan di SEA.
    PT cellsafe mempunyai cabang di Jakarta, Medan, Surabaya, Batam, Bandung, dan Bali.
    Informasi yang lebih lanjut bisa di peroleh di www.cellsafegroup.com

    ReplyDelete