Monday, June 18, 2012

PIL KB KHUSUS PRIA



Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Sugiri Syarief, Rabu (19/1) mengatakan pil KB khusus pria pada saat ini tengah memasuki uji klinis tahap kedua. Sugiri menjelaskan ada tujuh tahap uji klinis untuk mengetahui apakah pil KB khusus pria tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi.


"Berarti masih ada lima tahapan lagi yang harus dilalui dalam uji klinis," katanya. Sugiri menambahkan jika hasil uji klinis membuktikan pil KB pria tersebut aman untuk dikonsumsi maka pihaknya akan segera meluncurkannya ke publik.

"Jika memang terbukti aman dikonsumsi berdasarkan hasil uji klinis maka kami akan segera meluncurkan, targetnya pada tahun 2011 ini," katanya. Namun, ia belum dapat memastikan pada bulan ke berapa di tahun 2011 peluncuran pil KB pria tersebut akan dilakukan.


Ia juga kembali menegaskan peluncuran pil KB khusus untuk pria tersebut ditujukan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Upaya itu terkait jumlah penduduk berdasarkan sensus tahun 2010 mencapai 237,6 juta jiwa.

"Jumlah tersebut lebih banyak dari yang diproyeksikan sebesar 234,2 juta jiwa. Ia juga mengatakan angka laju pertumbuhan penduduk periode 2000-2010 sebesar 1,49 persen meningkat dibanding tahun 1990-2000 yang hanya sebesar 1,45 persen.

Sedangkan angka "total fertility rate" tahun 2002-2003 sebesar 2,4 dan tahun 2007 sebesar 2,3 atau menurun 0,1 poin. "Karena itu, pil KB khusus untuk pria diharapkan bisa menjadi salah satu pilihan tepat untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi di Indonesia," katanya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mengatakan alat kontrasepsi jenis pil bagi pria yang terbuat dari tanaman gandarusa telah memasuki babak baru.

"Pil KB pria atau gandarusa telah memasuki penelitian tahap tiga," kata Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Kasmiyati didampingi Kepala Biro Humas BKKBN, Sugilar di Jakarta, Rabu.

Kasmiati menjelaskan, pada saat ini Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tengah meneliti tanaman gandarusa untuk dijadikan alat kontrasepsi jenis pil bagi pria. "Tumbuhan asal Papua itu diyakini mampu menahan kehamilan karena selama ini telah digunakan oleh masyarakat secara turun temurun," katanya.

Dia juga mengatakan, tanaman yang akan dibuat ekstrak dan sejenis pil tersebut telah memasuki penelitian tahap tiga. Penelitian tersebut untuk mengetahui apakah pil KB pria tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat.

"Jika penelitian sudah sampai tahap final telah ada beberapa perusahaan yang siap memproduksi dalam jumlah besar dan BKKBN sendiri akan berperan mempromosikan kepada masyarakat jika produk tersebut sudah terealisasi," katanya.

Metode penggunaan pil tersebut menurut dia sama dengan pil KB perempuan, yakni diminum secara reguler. Dia juga mengatakan, sejauh ini penggunaan alat kontrasepsi pria di Indonesia masih sangat rendah karena berdasarkan catatan BKKBN, persentase penggunaan alat kontrasepsi pria baru sekitar 3,5 persen, sebagian di antaranya berupa vasektomi. Sementara metode vasektomi sering dipersoalkan karena dinilai bertentangan dengan agama.

Sumber
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/kesehatan/11/01/19/159448-pil-kb-pria-sudah-lalui-2-uji-klinis-masih-ada-5-lagi

No comments:

Post a Comment