Wednesday, May 25, 2011



TINJAUAN TEORITIS

KEHAMILAN


A. Pengertian
Kehamilan adalah : adanya suatu pertemuan/ persenyawaan sel telur dan sperma.Biasanya pertemuan sel telur dan sperma ini terjadi diampula tuba. Pada kehamilan yang normal biasanya terjadi pada cavum uteri.
B. Proses Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Sel telur hanya dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi. Sedangkan spermotozoa dapat hidup didalam tubuh wanita satu sampai 3 (tiga) hari. Spermotozoa memiliki enzim hialuranidase yang dapat menembus dinding telur. Setelah ini terjadi persenyawaan seltelur dan sel mani yang terjadi ³zigot´ (sel telur yang sudah dibuahi). Beberapa jamsetelah pembuahan ovum yang sudah dibuahi mengalami proses segmentasi, kemudianterjadi pembelahan/ pembagian sel, sehingga terjadi 2 sel berikutnya.M asing-masingsel membelah diri menjadi 4,8,16 dan seterusnya. Setelah terjadi pembelahan terbentuklah sekumpulan sel yang menyerupai daun murbei yang disebut ³morulla´,kemudian sel tersebut menuju ke kavum uteri dalam waktu 3 hari proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1. Ovulasi pelepasan ovum
2. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
3. Terjadi konsepsi + pertumbuhan zigot
4. Terjadi Nidasi (Implantasi) pada uterus
5. Pembentukan Plasenta
6. Tumbuhkan kembang hasil konsepsi sampai aterm.

C. ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks selama masa subur yang berlangsung 20-35 tahun 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Ovum adalah sel yang berdiameter + 0,1 ml terdiri dari satu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus, lingkari oleh zona pelusida dan dilapisi oleh karena radiata. Sedangkan sperma memiliki bentuk seperti kecobong dan terbagi menjadi 3 bagian:
1. Caput/ kepala yang mengandung bahan nukleus
2. Leher, yang menghubungkan kepala & leher
3. Ekor, berguna untuk bergerak.
D. konsepsi
Konsepsi adalah satu peristiwa penyatuan antara sel mani dan sel telur ditubapallopi hanya satu sperma yang dapat melintasi zona pellusida dan masuk ke vilas ovum. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, karena tempatnya mengandung yang paling luas.
Dindingnya penuh jonjot tertutup sel yang mempunyai silia, selain itu ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba, ovum siap dibuahi setiap 12 jam dan hidup selama 48 jam spermatozoa ditumpahkan masuk melalui kanalis cervikalis dengan kekuatan sendiri.
Dalam kavum uteri terjadi proses yakni pelepasan sebagian dari ³liproteinnya´ sehingga mampu mengadakan fertilisasi spermatozoo melanjutkan jalannya menuju tuba. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah serta mengikis karena radiata dan zona pellusida dengan proses enzimatik ³M elalui stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermotozoo masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar. Kemudian ovum dan spermotozoa bertemu dan membentuk zigot


E. Proses nidasi dan implantasi
Nidasi adalah masuknya atau terbenamnya hasil konsepsi kedalam endometrium.Balstula dengan bagian yang berisi masa sel dalam akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi itulah sebabnya kadang-kadang pada waktu nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka decidua. Umunya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (Korpus) dekat fundus uteri.
F. Pembentukan placenta
Pada blastula penyebaran sel trofoblas yang tumbuh kembang tidak rata, sehingga bagian blastula dengan innes cell mass akan tertanam kedalam endometrium. Sel trofoblas mendestruksi endomentrium sampai terjadi pembentukan placenta yang berasal dari primer vili korealis.
Terjadinya nidasi ( implantasi ) mendorong sel blastula mengadakan deferensiasi, sel yang dekat ruang eksoselum membentuk ³entoderm´ dan yolk salk (kantong yolk) sedangkan sel lain membentuk ³ectoderm´ dan ruang amnion. Plat embrio (embrional plat) terbentuk antara dua ruang yaitu ruang amnion dankantong yolk. Plat embrio terdiri dari unsur entoderm, ectoderm dan mesoderm. Ruang amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat antara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat.
G. Tumbuh kembang hasil konsepsi
Pada 8 minggu panjang janin 2,5 cm dimana kepala fleksi kedada, telahterbentuk kuping, hidung dan jari. 12 minggu panjang janin 9 cm, kuping lebih, kelopak mata dan genetalia eksterna terbentuk. Pada 16 minggu panjang janin 16-18 cm, genetali sudah terbentuk, kulit merah tipis, uterus telah penuh, decidua parietalis dan kapsularis menghilang melekat. Pada 20 minggu janin 25cm, kulit tebal dengan rambut lanugo. Pada 24 minggu panjang janin 30-32 cm, kelopak mata jelas, alis dan bulu tampak dan pada 28 minggu panjang janin 35 cm dengan ciri khas berat 1000 gram, disini janin mulai sempurna
H. Perubahan fisiologi pada saat kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem dalam tubuh wanita mengalami perubahan mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Placenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomotropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada:
1. Rahim atau Uterus
Rahim yang semula beratnya 30 gram akan menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan. Umurnya kehamilan dan tingginya Fundus Uteri. Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri
a. 16 minggu ½ symp/pst
b. 20 minggu 2 jr b/pst
c. 24 minggu sepusat
d. 28 minggu 3 jr a/pst
e. 32 minggu ½ px/pst
f. 36 minggu 1 jr b/px
2. perubahan metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahanyang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan asi. Wanita hamil bertambah berat pada triwulan pertama + 1 kg pada triwulan II + 5 kg dan triwulan ketiga + 5,5 kg.



I. Tanda dan gejala kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan yaitu:
1. Amenorhoe
2. Perlu diketahui HPHT untuk mengetahui tuannya kehamilan dan taksiran persalinan.
3. Navsca / vomitus
4. Konstipasi karena biasanya disebabkan hormon steroid yang menurunkan peistaltik.
5. Sering kencing
6. Penambahan berat badan
7. M engidam
Tanda-tandaM ungkin Hamil / Tidak Pasti Hamil:
1. Pembesaran dan perubahan bentuk dan konsistensi rahim.
2. Perubahan pada servik, menjadi lunak seperti bibir
3. Kontraksi braxton hick
4. Ballotement
5. Teraba bagian anak
6. PP test positif
7. Pembesaran perut
8. Hiperpigmentasi kulit
9. Keluarnya colostrum
10. Adanya tanda chadwick
11. Adanya amenorrhoe
12. M ual dan muntah
13. Ibu merasakan pergerakan anak
14. Sering kencing
15. Perasaan dada berisi dan agak nyeri
Tanda Pasti pada Kehamilan:
1. M endengar bunyi jantung janin
2. M elihat, meraba / mendengarkan pergerakan anak melalui pemeriksaan
3. M elihat rangka janin melalui USG
M asalah yang lazim pada kehamilan:
1. M orning sickness
2. Konstipasi
3. Gingginvitis
4. Oedema
5. Varices
6. Haemaroid
7. Kram otot
8. Nyeri ulu hati
9. Nyeri pinggang
10. Gangguan kencing
11. Gangguan pernapasan
12. Sakit kepala
13. Perut kembung
14. M udah lelah
J. Pemeriksaan kehamilan
1. 1 x kunjungan selama trimester pertama ( selama 14 minggu).
2. 1 x kunjungan selama trimester kedua ( antar minggu 14- 28).
3. 2 x kunjungan selama trimester ketiga ( antara minggu ke- 28- 36 dan sudah minggu ke- 36).
K. Pemeriksaan Umum
Tentang keadaan umum pasien, keadaan gizi, kelaianan bentuk badan, kesadaran, keadaan emosional, tanda- tanda vital, tinggi badan, BB, LILA, keadaan jantung, Oedema, reflex, pemeriksaan Lab.
1. Pemeriksaan Khusus Kebidanan (Status Obstreticus)
A. INSPEKSI
1. Muka
Adakah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema pada muka, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
2. Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfa membengkak.
3. Dada
Keadaan jantung, paru- paru, dan bentuk dada, pigmen putting susu, keadaan putting susu, adakah pengeluaran berupa colostrums.
4. Perut
Perut membesar kedepan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, adakah strie gravidarum atau bekas luka, nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim.
B. PALPASI
Maksudnya ialah Periksa raba yaitu untuk menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan serta menentukan letaknya anak dalam rahim. Cara melakukan palpasi dengan Leopold:
1. Leopold I
Untuk menemukan tuanya kehamilan dengan mengukur TFU dan menentukan bagian apa yang terdapat di fundus. Dengan Cara:
a. Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan muka ibu Rahim dibawa ke tengah.
b. Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
2. Leopold II
Untuk menentukan dimana letak punggung janin dan menentukan dimana letak bagian- bagian terkecil janin. Dengan Cara:
a. Kedua tangan dipindah kesamping, Tentukan batas samping rahim kanan- kiri dan tentukan letak punggung janin.
b. Terkadang disamping terdapat kepala atau bokong pada letak lintang.
3. Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat pada bagian bawah perut ibu dan apakah janin sudah atau belum masuk PAP. Dengan Cara:
a. Gunakan satu tangan saja
b. Tentukan bagian terbawah janin
c. Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk PAP atau masih goyang.
4. Leopold IV
Untuk menentukan seberapa masuknya bagian terbawah janin masuk ke dalam rongga panggul. Dengan Cara: Pemeriksaan berubah sikapnya melihat kearah kaki ibu Untuk menentukan seberapa jauh janin sudah masuk PAP. Jika kita rapatkan kedua tangan pada bagian terbawah:
a. Kedua tangan convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun kedalam rongga panggu.
b. Kedua tangan sejajar, maka separuh dari kepala masuk kedalam rongga panggul.
c. Kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar kepala sudah melewati PAP.

C. AUSKULTASI
Menggunakan stetoskop monoaural atau dengan menggunakan doptone. Bunyi jantung anak baru dapat didengar pada akhir bulan ke- 5. Dengan ultrasound (doptone) sudah dapat didengar pada akhir bulan ke- 3. Frekuensi antara 120- 140 x/ menit.
a. Dari anak akan terdengar: bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak.
b. Dari ibu terdengar: bising rahim, bunyi aorta, bising usus.
D. PERKUSI
Untuk mengetahui refleksi patella
E. PERIKSA DALAM
Dilakukan jika ada indikasi untuk memantau kemajuan persalinan. Jadwal pemeriksaan kehamila yang teratur adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan pertama segera dilakukan setelah diketahui terlambat haid.
2. Periksa Ulang
a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan
b. Setiap 2 minggu-kehamilan berumur 8 bulan
c. Setiap satu minggu sejak kehamilan 8 bulan samapi menjelang persalinan
F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan urine, protein dan darah Terdiri dari:
1. Darah
a. Hb
b. Golongan Darah
Dalam pemeriksaan darah, ditentukan kadar Hb, sekali 3 bulan karena pada orang hamil sering timbul anemia karena defisiensi Fe. Pemeriksaan golongan darah dilakukan untuk menentukan supaya kita cepat dapat mencarikan darah yang cocok jik penderita perlu transfusi.

2. Urine
a. Protein
b. Glukosa
Urine Yang diperiksa adalah kandungan glukosa, zat putih telur dan sedimen. Adanya glukosa dalam urine orang hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes, kecuali kalau kita bisa membuktikan ada hal lain yang menyebabkannya. Pada akhir kehamilan dan dalam nifas, reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya laktosa dalam air kencing. Zat putih telur positif dalam air kencing pada nefritis, toxaemia gravidarum dan radang dari saluran kencing.
c. Faeces
Feses diperiksa untuk mengetahui apakah terdapat telur-telur cacing.
G. PERIKSA PANGGUL
Keadaan panggul, terutama pada primigravida, karena panggulnya belum pernah di uji dalam persalinan. Sebaliknya pada multigravida anamnesa mengenai persalinan dulu dapat memberikan keterangan berharga mengenai keadaan panggul.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bidang hodge
Untuk menentukan berapa jauhnya bagian depan anak itu turun ke dalam rongga panggul, maka hodge telah menentukan berapa bidang khayal dalam panggul:
1. HI Sama dengan PAP
2. HII Sejajar dengan HI melalui pinggir bawah sympisis
3. HIII Sejajar dengan HI melalui ujung os coccyges
I. PELAYANAN/ ASUHAN STANDAR YANG DIBERIKAN
Pelayanan/ asuhan standar yang diberikan meliputi 7T:
1. Timbang BB
Kenaikan BB rata- rata selama hamil 9- 13,5 kg yang terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Sedangkan kenaikan BB pada TM III minimal 0,5 kg/mgg. Bila kenaikan BB<> 13,5 kg harus dilakukan pemantauan yang cermat. Peningkatan BB tersebut disebabkan oleh:
a. Janin : 3- 3,5 kg
b. Plasenta : 0,5 kg
c. Air ketuban : 1 kg
d. Rahim : 1 kg
e. Timbunan lemak : 1,5 kg
f. Retensi air garam : 1,5 kg
2. Ukuran TD
Tekanan darah diukur setiap kali kunjungan. Kenaikan tekanan darah sistolek 30 mmHg dan tekanan diastole 15 mmHg dari tekanan yang biasanya, atau mencapai 140 mmHg yang dilakukan minimal 2 x dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat. Kemungkinan adanya gejala pre- eklamsi.
3. Ukur TFU
Pengukuran TFU untuk melihat pertumbuhan janin. Pengukuran menggunakan meteran biasanya sangat membantu. Bagian terpenting dalam mengukur TFU adalah mengidentifikasi puncak simpisis dan fundus, upayakan mengukur tepat. TFU diukur dalam cm dan mulai diukur pada kehamilan 12 mgg. TFU pada umur kehamilan 40 mmg sama tingginya dengan umur kehamilan 32 mgg sebab sebagian terbawah janin masuk PAP.
TINGGI FUNDUS UTERI UMUR KEHAMILAN
1/3 diatas simfisis 12 minggu
½ simfisis-pusat 16 minggu
2/3 diatas simfisis 20 minggu
Setinggi pusat 24 minggu
1/3 di atas pusat 28 minggu
½ pusat- Px 34 minggu
Setinggi Px 36 minggu
Dua jari (4cm) di bawah Px 40 minggu 12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
34 minggu
36 minggu
40 minggu







4. Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi TT diberikan 2 x selama hamil, TT 1 diberikan pada kunjungan pertamadan kemudian pada interval 4 minggu diberikan imunisasi TT ke- 2. Bila telah menerima TT 2 kali pada kehamilan terdahulu, maka hanya diberi TT 1 kali imunisasi. TT bertujuan melindungi ibu dan bayi dari penyakit tetanus.
Antigen Interval Lama Perlindungan % Perlindungan
TT I Pada kunjungan antenatal pertama - -
TT II 4 mgg setelah TT I 3 thn 80 %
TT III 6 bln setelah TT II 5 thn 95 %
TT IV 1 thn setelah TT III 10 thn 99 %
TT V 1 thn setelah TT IV 25 thn/ seumur hidup 99 %




5. Pemberian Tablet Zat Besi, minimal 90 tablet selama kehamilan
Dimulai dengan pemberian 1 tablet sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. minimal masing- masing 90 tablet, tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan.
6. Tes terhadap PMS
Bidan dapat melakukan tes PMS dengan cara:
a. Anamnesa untuk mengetahui adanya keluhan atau tanda gejala ada penyakit tertentu.
b. Pemeriksaan inspekulo untuk melihat genitalia bila ada indikasi dan rujuk untuk pemeriksaan Lab.

1. Tafsiran persalinan
Dengan rumus hukum Naegele (untuk siklus 28 hari):
a. (+7) untuk tanggal HPHT
b. (-3) untuk bulan HPHT
c. (+1) untuk tahun HPHT
2. Untuk siklus 35 hari, menjadi :
a. (+14) untuk tanggal HPHT
b. (-3) untuk bulan HPHT
c. (+1) untuk tahun HPHT
7. Menentuka TBJ
Menentukan TBJ menggunakan 2 rumus yaitu:
a. Rumus niswander( bila kepala belum masuk PAP) 1,2(TFU-7,7) X100 ± 150 gram.
b. Rumus Jhonsoon Tausack ( apabila kepala sudah masuk PAP) (TFU-12) x155 gram


ASUHAN KEBIDANAN ANC I KOMPREHENSIF
DI BPS SUPRIHATININGSIH, Amd.Keb

Hari/Tanggal : Sabtu/12-Maret-2011
Nama Mahasiswa : E. Simangunsong
Tempat Pengkajian : Polindes Tiban Kampung
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Nama ibu : Ny.L Nama suami : Tn. A
Umur : 31 Tahun Umur : 32 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tiban kampung RT 03/RW 13 Alamat : T.Kampung
B. Keluhan Utama
Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya (kunjungan Ulang), ibu mengatakan tidak ada keluhan saat ini.
C. Riwayat Menstruasi
HPHT : 25-06-2010
TP : 02-04-2011
Siklus Haid : 28 hari
D. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke : 1
Usia saat kawin : 26 Tahun
Lama perkawinan : 5 Tahun
E. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No
Tgl persalinan
Tempat persalinan
UK
Jenis persalinan
penolong
JK
BB
PB
keadaan
1.
31-03-06
BPS
38 mnggu
Normal
Bidan
Pria
2800 gram
48 cm
Baik
2.
H
A
M
I
L
I
N
I
F. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit yang diderita dahulu/sekarang : Tidak ada
Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
G. Rencana Persalinan
Tempat : BPS
Penolong persalinan : Bidan
Pendamping Persalinan : Suami
Persiapan persalinan : Biaya
H. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Pola makan : 3 x/sehari
Jenis makanan yang dikonsumsi : Nasi, lauk pauk, sayuran, buah & susu
Jenis makanan yang tidak disukai : Tidak ada
2. Eliminasi
BAK : 5-6 x/hari
BAB : 1-2 x/hari
3. Pola istirahat
Tidur malam : 8 jam
Tidur siang : 2 jam
4. Kebiasaan sehari-hari
Obat/ jamu yang dikonsumsi : Tidak ada
Alergi terhadap obat : Tidak ada
Merokok : Tidak ada
Minum beralkohol : Tidak ada
Napza : Tidak ada
5. Personal higiene
Mandi : 2-3 x/hari
Ganti pakaian :2-3 x/hari
II. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : ComposMentis
Tanda-Tanda vital : TD : 110/80 mmHg RR : 22 x/i
Nadi : 80 x/i S : 36,5 c
B. Antropometri
Tinggi Badan : 156 cm
Berat Badan sebelum : 52 kg
Berat Badan sekarang : 68 kg
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Rambut : Hitam, keriting, tidak rontok
Muka : Wajah berseri dan tidak ada oedema
Hidung : Tidak ada polip
Mulut : Tidak ada sariawan, bibir tidak pecah-pecah
2. Leher
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
3. Payudara
Bentuk : simetris
4. Abdomen
Leopold I : Teraba bulat, lunak tidak melenting
Leopold II : Bagian kanan teraba keras memanjang dan memapan
Leopold III : Bagian kiri teraba bagian ekstremitas janin
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
5. Auskultasi
DJJ : 140 x/i
TFU : 34 cm
TBJ : 3565 Gram
III. ASSASMENT
Diagnosa : Ny. L umur 31 tahun, usia kehamilan 36 minggu 5 hari, preskep, janin tunggal hidup intrauterin, keadaan ibu dan janin saat ini baik.
Masalah : Tidak ada
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan ibu saat ini bahwa keadaan ibu dan janin baik, Usia kehamilan sudah 36 minggu 5 hari.
Dasar : Agar ibu mengetahu kondisi dirinya dan janinnya saat ini
Sumber: Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal
2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang
Dasar : Agar kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi, ibu dan janin sehat
Sumber: Ilmu kebidanan Sarwono Prawiroharjo
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri terutama pada lipatan-lipatan kulit dan juga genitalia.
Dasar : Mengurangi kemungkinan infeksi.
Sumber: Buku obstetri
4. Memberitahu ibu tentang bahaya-bahaya kehamilan yaitu: perdarahan pervaginam, sakit kepala yang lebih dari biasanya, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri abdomen, janin tidak bergerak seperti biasanya.
5. Memberikan ibu multivitamin tablet Fe diminum pada malam hari sebelum tidur & calc yang diminum pada pagi hari.
Dasar : Karena selama kehamilan ibu memerlukan tambahan zat besi 800 mg dan kalsimu sangat penting untuk pembentukan tulang pada bayi.
Sumber: Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo, Hal 99
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan.
Dasar : agar keluhan yang dialami ibu dapat ditangani segera
Sumber: APN, 2008

No comments:

Post a Comment